Pages

Kamis, 12 Agustus 2010

makna puasa

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : Setiap amalan anak Adam untuknya satu kebaikan dibalas dengan 10 sampai 700 kebaikan. Allah berfirman, ‘Kecuali puasa, karena dia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya’. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kata puasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menghindari makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan) atau salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Puasa dalam bahasa Arab disebut shiyam atau shaum. Keduanya sama-sama kata dasar dari kata kerja sha-wa-ma, yang berarti menahan secara mutlak dan tidak bepergian dari satu tempat ke tempat lain (Asy-Syaukani, 1173 – 1255 H, dalam Fathul-Qadir).
Orang yang diam pun dapat dikatakan berpuasa, sebab ia menahan diri dari berbicara sebagaimana firman Allah SWT: Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah. Puasa di sini berarti tidak berbicara. Hal ini juga dipertegas dengan baris selanjutnya: Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini. (QS. Maryam [19] : 26).
Hal tersebut di atas dapat dipahami bahwa shiyam atau shaum merupakan qiyam bila ‘amal, yang berarti ‘beribadah tanpa bekerja’. Dikatakan demikian karena puasa itu sendiri bebas dari gerakan-gerakan, baik gerakan itu berdiri, berjalan, makan, minum dan sebagainya. Sehingga, Ibnu Duraid mengatakan bahwa segala sesuatu yang diam dan tidak bergerak, berarti sesuatu itu sedang berpuasa.
Ibnu Mandzur dalam Lisan Al-’Arab mendefinisikan puasa sebagai hal meninggalkan makan, minum, menikah, dan berbicara.
Adapun pengertian puasa menurut istilah ulama fiqh adalah menahan diri dari segala yang membatalkan sehari penuh mulai dari terbit fajar shadiq hingga terbenam matahari dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Dalam Surah Al-Baqarah, Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah [2] : 183)
Demikianlah uraian singkat tentang makna puasa. Mudah-mudahan menjadi pengingat bahwa Ramadhan akan menjadikan kita sebagai insan kamil. Jutaan kebahagiaan dan kemenangan selalu Allah SWT tawarkan kepada kita di dalam bulan yang mulia ini. Sungguh merugi sekali bila kita tidak memanfaatkan momentum Ramadhan.
(Baihaqi Nu’man) esq magazine.com
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar