Pages

Kamis, 12 Agustus 2010

pagi hari di Kiara Condong

Ritual pagi, sebelum mulai bekerja, adalah melakukan perjalanan yang sedikit melelahkan menuju tempat kerja. Bagaimana tidak, hampir setiap hari pula harus melalui jalan Kiaracondong yang dikenal sebagai salah satu titik kemacetan di Kota Bandung.

Kircon
Puncak kemacetan di Kiaracondong terjadi di pagi hari atau sore hari. Namun hampir setiap saat kemacetan pun kerap melanda jalan yang saat ini dikenal sebagai Jalan Ibrahim Adjie.
Penyebab kemacetan Kiaracondong di pagi hari adalah munculnya pasar tumpah dari Pasar Kiaracondong. Para pedagang kerap memenuhi area jalan ini hingga bahu jalan. Akibatnya, tumpukan para pedagang yang diikuti oleh berjubelnya pembeli menyebabkan badan jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan semakin sempit. Para pedagang ini tersebar mulai dari arah menuju Jalan PSM hingga ke arah jalan masuk menuju stasiun lama Kiaracondong.
Kemacetan ditambah lagi dengan adanya pintu perlintasan kereta. Sudah menjadi pengalaman setiap orang yang melewati perlintasan jalan ini. Kemacetan bisa cukup panjang. Diperparah lagi dengan seringnya pintu perlintasan yang ditutup begitu lama, padahal kereta masih belum kunjung melintasi jalan ini. Namun, apabila diambil segi positifnya, petugas penjaga pintu perlintasan kereta api mungkin saja sengaja menutup pintu perlintasan jauh sebelum kereta muncul. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan menghindari jalan perlintasan kereta api dilewati orang-orang atau kendaraan.
Menuju arah Jalan Jakarta, kemacetan pun tidak berhenti disitu. Beberapa meter sebelum ujung jalan laying masih saja banyak kerumunan pedagang di depan lokasi industry tersebut. Walaupun tidak separah di sekitar pasar, kemacetan kerap terjadi di titik ini.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Sumber: http://dienim.wordpress.com/2009/10/20/pagi-hari-di-kiaracondong/

Posting Komentar